Assalamu'alaikum. Dear Monday Evening, hari ini spesial seperti hari-hari biasanya. Namanya hidup, dari detik ke detik, menit ke menit, dan waktu ke waktu pasti ada saja masalah, ya, saya yakini itu. Akan tetapi masalah hanya lah sebuah proses yang akan menghantarkan kita pada sebuah kebaikan hidup. Ga enak? Tentu . Masalah hanya akan menjadikan manusia kuat, suka tantangan, pantang menyerah, dan yang pasti bernilai di mata Tuhannya. Beruntunglah, kamu yang mempunyai tujuan hidup mulia, yang setiap detik, menit dan hari-hari nya selalu di isi dengan hal positif. Meskipun kamu harus dua kali lebih kuat dari orang lain, dua kali lebih tegar dari orang lain, dua kali lebih peduli dari orang lain, dua kali lebih tertekan dari orang lain dan dua kali lebih percaya dari orang lain. Percaya, bahwa ini yang Allah titipkan. Dan ini sejatinya manusia. Beruntunglah, untuk kamu yang lebih dua kali segalanya, yang mana, satu kau berikan untuk yang lain, yang lebih membutuhkan. Setiap orang
Kriiiiiing....! Bel pulang baru saja berbunyi. Saya dan teman-teman segera beranjak dari bangku tempat kami duduk. Semua menghela nafas, karena pelajaran hari ini telah usai, lega. Gaduh, terdengar teriakan dari sana-sini. "Wooooy, yang piket jangan pulang duluuuuu.....pulang denda ga mau tauu." teriak salah satu teman. "Ahelah, males gue, capek. Besok pagi-pagi aja gue dateng kesekolah, nyapu." jawab yang lain. Begitulah hampir setiap hari sepulang sekolah keadaan kelas kami. Ada yang langsung pulang kerumah, ada yang piket, ada yang hanya sekedar mengobrol. Dan ada juga yang melakukan kegiatan rapat. Sibuk. Berisik. Gaduh, sebelum jam lima sore, keadaan belum benar-benar tenang. Di sudut kelas, aku duduk. Hari itu keadaan benar-benar sibuk. Hemm, sebut saja Ulfa, salah satu teman akrab. Entah darimana saya bisa akrab dengannya. "Taaa, temenin Ulfa yaa, yang kemarin Ulfa bilang, hehe" ulfa menegur datang ke tempat dudukku. &qu